Pair of Vintage Old School Fru

Site Search :
RAY ARKEN
RANTEDODA COMUNITY FORUM
Menna Menna Mappogau Kapia'an Dilalanna Lino,
Na Suruga Taiting Nalolongang
Iya Napappasangang Tobara bara'

3.137.218.1
Hari ini : 1
Minggu ini :1
Bulan ini : 2
Total : 1766
Site Search :

UNSUR PEMBENTUK PUISI





- Diksi
Diksi adalah bentuk serapan dari kata diction yang diartikan sebagai choise and use of word, atau kadang disebut juga pilihan kata. Keraf mengatakan bahwa ada dua kesimpulan penting yang pertama pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Kedua, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasa sejumlah besar kosa kata bahasa itu.;
Diksi atau pilihan kata mempunyai peranan penting dan utama untuk mencapai keefektifan dalam penulisan suatu karya sastra. Untuk mencapai diksi yang baik seorang penulis harus bisa memahami secara lebih baik masalah kata dan maknanya..harus tau memperluas dan mengaktifkan kosa kata, harus mampu memilih kata yang tepat kata yang sesuai dengan situasi yang dihadapi dan harus mengenali baik macam corak gaya bahasa sesuai dengan tujuan penulisan.
- Pengimajian
Untuk memberi gambaran yang jelas, menimbulkan suasana khusus gambaran dalam fikiran dan pengindraan untuk menarik perhatian, untuk memberikan kesan mental atau gambaran visual penyair menggunakan gambaran gambaran angan. Gambaran gambaran angan, gambaran fikiran, kesan mental atau bayangan visual dan bahasa yang menggambarkannya biasa disebut dengan citra atau imaji. Sedangkan cara membentuk kesan mental biasa disebut dengan citraan.
Oleh penyair imaji diberi peran untuk mengintensifkan, menjernihkan dan memperkaya fikiran.imaji yang tetap akan lebih hidup sehingga diharapkan pembaca atau pendengar turut merasakan dan hidup dalam pengalaman batin penyair.Coombes mengatakan bahwa dalam tangan seorang penyair yang baik, imaji itu segar dan hidup,barada dalam puncak keindahannya untuk mengintensifkan, menjernihkan, memperkaya. Menurut Alternbernd dan Lewie citraan dapat dihasilkan dengan jalan menampilkan nama-nama, deskripsi, irama-irama, asosiasi intelektual atau dengan beberapa cara.
Citraan merupakan salah satu saran utama untuk mencapai kepuitisan, maksud kepuitisan itu diantaranya adalah. Keaslian ucapan, sifat yang menarik perhatian, menimbulkan perasaan kuat, membuat sugesti yang jelas dan juga sifat yang menghidupkan fikiran.
Citraan merupakan reproduksi mental dalam wujud pengalaman masa lampau atau kenangan. Dalam lapangan kesastraan, kadang fungsi citraan jauh lebih penting dari itu karena citraan menampilkan kembali fikiran efek efek yang kurang lebih sama dengan apa yang diciptakan oleh rangsangan indera kita.
Citraan menurut alternberng merupakan unsur yang paling penting dalam puisi karena dayanya untuk menghadirkan gambaran yang kongkret, khas, menggugah, dan mengesankan, Brook dan Warren mengatakan bahwa citraan juga dapat merangsang imajinasi dan menggugah fikiran di balik sentuhan indera serta dapat pula sebagai alat interpretasi. Agar fikiran dan perasaan tergugah, maka citraan ditampilkan dalam dua cara yaitu pelukisan (deskripsi) dan pelambangan(simbol) yang menemui puncaknya pada metafora secara eksplisit.
Oleh karena di dalam puisi diperlukan kekonkretan gambaran, maka ide ide abstrak yang tidak dapat ditangkap dengan alat alat keindraan diberi gambaran atau dihadirkan dalam gambaran gambaran indra. Diharapkan ide yang semula abstrak dapat ditangkap atau seolah olah dapat dilihat, Didengarkan, dicium, diraba atau dipikirkan. Atas dasar hal itu, citraan dapat dibedakan atas beberapa macam, Situmorang membedakan citraan atas citraan visual (penglihatan), citraan auditif (pendengaran), citraan artikulatori (pengucapan), citraan Olfaktori (penciuman), citraan gustatory (kecapan), citraan tactual (perabaan), citraan kinaestetik (gerak) dan citraan organic. Sayuti membedakan citraan atas citraan yang berhubungan dengan indera penglihatan yang disebut Netra(shame image), citaran yang membuat sesuatu yang ditampilkan tampak bergerak disebut citra Lumaksana (image of movement), citraan yang berhubungan dengan indra perasa disebut citra Ginrayang, citraan yang berhubungan dengan indera penciuman disebut Ginanda (noise image), citraan yang berhubungan rasa kulit disebut citra Rinasa, Djoko Pradopo masih menambahkan dua macam lagi yakni citraan intelektual dan citraan lingkungan.
- Kata kongkret
Kata kongkret adalah kata kata yang digunakan oleh penyair untuk menggambarkan suatu lukisan keadaan atau suasana batin dengan maksud untuk membangkitkan imaji pembaca. Disini penyair berusaha mengkongkretkan kata kata, maksudnya kata kata itu diupayakan agar dapat menyaran kepada arti yang menyeluruh. Dalam hubungannya dengan pengimajian, kata konkret merupakan syarat atau sebab terjadinya pengimajian.
Waluyo mengatakan bahwa dengan kata yang diperkongkret, pembaca dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan oleh penyair. Sebagai contoh dari waluyo, tentang bagaimana penyair melukiskan sorang gadis yang benar benar pengemis gembel. Penyair mempergunakan kata kata : gadis kecil berkaleng kecil,. Lukisan tersebut lebih kongkret jika dibandingkan dengan : gadis peminta minta.
- Bahasa figurative
Bahasa figurative oleh waluyo disebut pula sebagai majas. Bahasa figurative dapat membuat puisi menjadi prismatic, artinya memancarkan banyak makna atau kaya akan makna. Dalam bukunya KAMUS ISTILAH SASTRA, Panuti Sujiman menyebutkan : kiasan adalah majas yang mengandung perbandingan yang tersirat sebagai pengganti kata atau kesejajaran makna di antara. Disebutkannya pula bahwa istilah lain kiasan adalah metafora. Sementara itu, Rachmat Djoko Pradopo dalam bukunya Pengkajian puisi menyamakan kiasan dengan bahasa figurative dan memasukan metafora sebagai salah satu bentuk kiasan.
Bahasa figurative pada dasarnya adalah bentuk penyimpangan dari bahasa normative, baik dari segi makna maupun rangkaian katanya. Dan bertujuan untuk mencapai arti dan efek tertentu. Pada umumnya menurut Tarigan, bahasa figurative dipergunakan oleh pengarang untuk menghidupkan atau lebih pengekspresikan perasaan yang diungkapkan sebab kata kata saja belum cukup jelas untuk menerangkan lukisan tersebut.
Menurut H.B Yassin, pemakaian bahas kiasan yang dalam uraian ini sama pengertiannya dengan bahasa figurative pada dasarnya bersifat spontan. Langsung keluar dari kalbu penciptanya dan terdapat kesejajaran dengan lukisan yang dimaksud. Sedangkan bentuk ungkapanyya menurut Keraf, didasarkan atas persamaan atau perbandingan. Dikatakannya pula bahwa dalam bahasa kiasan sesuatu dibandingkan dengan sesuatu yang lain dan dicoba dicari cirri cirri yang menunjukkan kesamaan setara kedua hal itu.
Dari uraian diatas, dapat dikatakan bahwa pada umumnya bahasa figurative dipakai untuk menghidupkan lukisan, untuk lebih mengkongkretkan dan lebih mengekspresikan perasaan yang diungkapkan, dengan demikian, pemakaian bahasa figurative menyebabkan konsep konsep abstrak terasa dekat pada pembaca karena dalam bahasa figurative oleh penyair diciptakan kekonkretan, kedekatan, keakraban, dan kesegaran.
- Simile
Simile adalah jenis bahasa figurative yang menyamakan satu hal dengan hal yang lainnya yang sesungguhnya tidak sama. Sebagai sarana dalam menyamakan tersebut, simile menggunakan kata kata pembanding bagai, sebagai, bak, seperti seumpama, laksana, serupa, sepantun, dan sebagainya.
Keraf mengatakan bahwa simile adalah perbandingan yang bersifat eksplisit. Perbandingan demikian ini dimaksudkan bahwa ia langsung manya
Wapsite Mobile | Naruto Download Japan Anime | Music Game Applications | WapMaster Service
www.rayarken.xtgem.com


Created by:
[Ray_Arken]™
Rantedoda Community Forum

http://rayarken.xtgem.com">